Diduga kata Goa Gajah berasal dari kata “ Lwa Gajah”, yang berarti wihara tempat pemujaan para Bhiksu umat beragama Budha. Pada lontar Negarakertagama yang disusun oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 M terdapat nama tersebut. Sedangkan kata “ Lwa “ berarti sungai. Maka disimpulkan menjadi pertapaan yang terletak di tepi sungai.
Dari areal parkir menuju Goa Gajah, wisatawan harus menuruni tangga menuju Goa Gajah. Tempat ini dikelilingi pepohonan hijau yang rindang, sehingga suasananya sangat sejuk dan asri. Menurut petugas yang menjaga obyek wisata ini, pepohonan tersebut sudah berusia ratusan tahun. Komplek Goa Gajah secara keseluruhan dapat dilihat dari tangga. Sesampai di bawah akan terdengar gemericik suara air yang mengalir dari pancuran arca. Bebatuan bekas bangunan yang dulunya hancur akibat gempa juga ditemukan di sekitar pancuran. Sedangkan Goa Gajah itu sendiri, letaknya tidak jauh dari pancuran arca tersebut.
Pintu masuk melalui mulut goa hanya cukup untuk 1 orang. Diluarnya terdapat ukir –ukiran dan 2 patung penjaga. Bagian dalam goa berbentuk huruf T dengan tinggi sekitar 2 meter dan lebar 2 meter. Bagian kiri dan kanan lorong juga terdapat ceruk yang mungkin pada jaman dahulu adalah tempat bertapa. Namun sekarang wisatawan dapat duduk maupun berbaring disana. Pada ujung barat lorong terdapat Arca Ganesha dan ujung timur lorong terdapat 3 lingga.
Selain itu disekitar goa juga terdapat patung petirtaan dengan tujuh patung widyadara–widyadari yang sedang memegang air suci. Total patungnya ada tujuh yang merupakan symbol dari tujuh sungai di India, dimana tempat kelahiran agama Hindu dan Budha.
Jika anda menyukai tempat wisata Goa Gajah Bali, mungkin anda juga akan tertarik mengunjugi pura goa lawah
0 komentar:
Posting Komentar